Ini sebenernya tulisan yang dibuat di Ranukumbolo, Semeru pas Desember tahun lalu gara-gara pas di tenda kebangun sendirian, dingin, sinyal juga belom dapet. Waktu itu mataharinya terbit masih lama, jadi ya nulis aja ngisi waktu. Harusnya sih dipos dan masuk ke cerita perjalanan ke Semeru yang part I sama part II nya uda dipos dari kapan tau, tapi berhubung minimnya waktu dan motivasi, part III nya ga kelar-kelar, yaaaaa jadi tulisan ini aja yang dipos dulu. Yaa seperti biasa, dari dulu emang ga pernah bisa milih judul, jadi ya judulnya sembarangan. Selamat menikmati ahaha...
Harapan
Ketika bumi mulai menunjukkan keangkuhannya
Ketika mentari tak lagi hangat
Aku menemukan pelangi
Sebuah kesempurnaan yang hadir setelah duniaku diterjang badai
Dengan harap, kucoba berlari tuk menghampirinya
Namun sekuat apapun ku berlari, tak sehasta pun jarak kami berkurang
Aku tahu aku bukanlah satu-satunya yang tenggelam dalam kekaguman akan dirimu
Dan aku tahu, hampir semua kecewa
Sungguh aku tak peduli hadirmu di setiap hati orang yang kagum adalah nyata maupun semu. Tidak sedikit yang berbahagia meski hanya dengan kehadiranmu dalam dunia mereka.
Aku bukanlah sesosok insan yang istimewa, tapi mungkinkah aku menjadi insan paling beruntung? Insan dengan jiwa yang kau percaya untuk menerima kebahagiaan darimu setiap saat?
Insan yang dapat meyakinkan dirimu, bahwa dirimu adalah pelengkap duniaku?
Saturday, July 14, 2012
Wednesday, July 11, 2012
Noktah Putih
Aku tak pernah kecewa pada waktu
meski aku menaruh banyak harapan
padanya.
Sejak awal aku tak pernah bersahabat dengan waktu.
Kami
berjalan beriringan tanpa saling mengenggam.
Selalu di sampingku namun
bisu.
Melepas aku memilih tanpa batas.
Bukan yang baik yang aku pertahankan.
Bukan yang baik yang aku pertahankan.
Aku hanya berusaha untuk apa yang aku anggap benar,
tak
peduli itu baik untuk aku
atau justru menyakitkan.
Pikiran ku yang tertutup dan mengabaikan tubuhnya.
atau justru menyakitkan.
Pikiran ku yang tertutup dan mengabaikan tubuhnya.
Hati yang menyakiti dirinya
sendiri dengan perasaannya.
Dan aku yang berdiri berusaha mencari arah.
Sekedar memperjuangkan apa yang aku rasa benar
Sekedar memperjuangkan apa yang aku rasa benar
walau mungkin itu yang terburuk.
Subscribe to:
Posts (Atom)